Membangun dan Menjual dalam Satu Paket Manajemen
Denpasar, Desember 2017. Workshop validasi usulan projek pembangunan melibatkan unit pemasaran (Consumer Marketing) dan WITEL-WITEL sehingga besaran yang akan dibangun, kapan waktunya dan lokasi yang akan dibangun menjadi komitmen bersama antara pembangunan fiber optik dengan pemasarannya. OSM Marketing dan OSM Deployment, duduk bersama untuk menselaraskan kegiatannya sehingga sinkron.
Mandalika, Jan 2019. Untuk membangun dan memasarkan di tahun 2019.
Labuhanbajo, Desember 2019. Untuk membangun dan memasarkan di tahun 2020.
Dashboard Miura, digunakan untuk memantau utilisasi infrastruktur akses hasil pembangunan, sehingga setiap saat bisa dimunculkan occuppany yang masih rendah agar dapat ditindaklanjuti dengan pemasaran. Unit pembangunan tidak hanya membangun, namun juga memikirkan bagaimana menjualnya. Unit pemasaran juga tidak hanya memasarkan, namun juga memikirkan kapan membangunnya. Kami semua menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan di atas standar yang dituntut pada jabatannya dan mengajak rekan kerja untuk melakukan hal yang sama secara bersama-sama.
Sistem Rekonsiliasi Pembangunan Infrastruktur
Semula penggunaan capex untuk pembangunan direkonsiliasikan hanya dengan unit pembangunan. Pekerjaan memeriksa volume, kualitas, kategori order, dan waktu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh unit pembangunan. Padahal ini terkait dengan kualitas layanan yang dirasakan oleh pelanggan dan berhubungan dengan nilai pekerjaan yang harus dibayarkan kepada mitra. Mulai awal tahun 2019, Unit Pembangunan melakukan evaluasi untuk memperbaiki bisnis proses yang berdampak pada value perusahaan ini.
Ketika validasi semakin dipandang perlu lebih dalam, dan volume semakin besar, serta tingkat kompleksitas semakin tinggi, maka unit pembangunan akan semakin repot. Beberapa wewenang seperti pengukuran pelanggan baru, pengenalan perilaku pelanggan dan kategorisasi pelanggan tidak menjadi tugas pokok dan fungi dari unit pembangunan.
Memasuki tahun 2020, unit-unit yang terkait, unit pemakai hasil pembangunan mulai dilibatkan dalam sistem rekonsiliasi hasil pembangunan infrastruktur. Contoh dalam proses pasang baru. Unit ROC bertugas memeriksa kualitas dan kelengkapan aktivasi layanan pasang baru, Customer Care memeriksa apakah pelanggan pernah aktif. Consumer Marketing memeriksa apakah segmen pelanggan PSB sudah lurus, dan PED memeriksa apakah terjadi double tagih. Melakukan proses rekonsiliasi pembangunan infrastruktur dengan berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi unit-unit yang telah ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan secara keseluruhan.
Ketika proses yang baru diterapkan, terlihat bahwa beberap hasil pembangunan dalam pasang baru ternyata belum memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan, beberapa ternyata salah kategori penagihan dan ada juga yang double tagih. Kesalahan ini mungkin telah terjadi sebelumnya. Sistem rekonsiliasi yang baru telah menjadi koreksi terhadap tugas yang sudah dilakukan sebelumya, dengan ditemukannya kelemahan dan berusaha memperbaiki kelemahannya dengan menggunakan sistem rekonsiliasi yang baru.