Kamis, 11 Agustus 2016

Memulai Smart City (2)

Memulai Smart City ala Bogor

Pada tanggal 11 Agustus, TELKOM memberikan award kepada 71 pemerintahan yang telah memulai smart city. Untuk kategori Provinsi terpilih DKI Jakarta, untuk Kotamadya terpilih Bogor dan untuk Kabupaten terpilih Kediri. Adalah menarik ketika Walikota Bogor sebagai tuan rumah membahas bagaimana memulai smart city.  Link ini adalah rekaman paparan Arya Bima, walikota Bogor, yang memulai smart city dengan command center-nya lebih dulu.

Perkembangan masyarakat yang sedemikian pesat memaksa pemkot sebagai pelayan publik untuk bergerak cepat. Penting bagi kita untuk melakukan akselerasi. Harapannya adalah dengan teknologi. Tetapi kemudian pertanyaannya adalah sangat klasik... mulai dari mana ?




Pertama : Command Center, diyakini harus mulai dari rumahnya. Command Centernya dulu. Karena dari sini Walikota dan jajarannya memahami masalah kota. Command Center juga bisa diakses melalui gadget Walikota dan jajarannya. Setelah rumahnya ada, maka harus ada koneksi antara rumahnya dengan warga di lapangan, masalah terbesar sesuai dengan pelayanan publik yang paling dirasakan oleh masyarakat, kalau di Bogor adalah masalah kemacetan transportasi.

Yang kedua : sensing kemacetan angkutan jalan raya. Untuk mengatasinya kita "sensing" dulu, dimonitor. Akhirnya diputuskan pemasangan CCTV 24 jam. Pemantauan juga harus nyambung ke eksekusi di lapangan dengan DLLAJ dan Kepolisian.

Yang ketiga : transparansi fasilitas kesehatan. Berikutnya adalah kesehatan, kebutuhan tempat tidur, yang menyangga penduduk kabupaten. Butuh transparansi informasi kepada warga jumlah kamar yang tersedia. Sekarang jumlah kamar dipampang dan online bisa dilihat, per jenis kamar, agar warga bisa tahu.

Yang keempat : antisipasi bencana. Pembuatan KTP pohon yang memantau kesehatan pohon. Pohon ditandai dengan warna-warna yang menggambarkan kesehatan pohon.

Yang kelima : perijinan yang prosesnya transparan dan pasti waktunya. Sekarang bisa ditracking perijinan ada di meja siapa, ke depan semua bisa dikirim

Yang keenam : proses perencanaan dan transparansi anggaran. Serapan anggaran dan kondisi fisik pembangunan dapat dipantau oleh masyarakat.

Command Center Kota Bogor memiliki nama baru, SIMATA : Sistem Pemantauan Kota. Dengan TELKOM kita merah putih...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar