Minggu, 15 September 2013

Putussibau Digital Society - Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Membangun Putusibau
wikipedia : Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Putussibau yang dapat ditempuh lewat transportasi sungai Kapuas sejauh 846 km, lewat jalan darat sejauh 814 km dan lewat udara ditempuh dengan pesawat berbadan kecil dari Pontianak melalui Bandar Udara Pangsuma. Memiliki luas wilayah 29.842 km² dan berpenduduk 222.160 Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010.


Jika ditempuh dengan jalan darat, Pontianak-Putussibau bisa 2 hari satu malam. Jika dengan kapal menyusur sungai Kapuas, bisa lebih lama lagi, apalagi melawan arus. Tetapi jika dengan pesawat ATR72/600 Kalstar, kita dapat menempuhnya dalam satu jam.
Jaraknya sama seperti Jakarta - Surabaya, padahal ini masih dalam satu provinsi. Penduduknya ramah, ketika bertemu di Bandara, sepertinya semua saling kenal :)


Pemandangan dari pesawat Kalstar 

Ketika memasuki kota ini, apalagi melihat kondisi masyarakat yang berhadapan dengan perbatasan Malaysia, rasanya tergerak untuk memberikan sesuatu yang lebih baik, yakni mewujudkan program digital society. Digital Society adalah masyarakat yang memanfaatkan teknologi internet dan komputer untuk kehidupannya. Digital society terdiri dari tiga komponen, yakni konektivitas, kontent dan komunitas. Lebih lanjut tentang digital society ini kelak akan dikupas dalam wawancara dengan radio suara surabaya dengan link ini.

Akhirnya setelah beberapa kali pertemuan dengan Dinas Kominfo dan masyarakat Kapuashulu, beberapa kebutuhan digital society mulai terdefinisi : untuk konektivitas perlu penambahan bandwidth, penambahan indischool, dan wifi corner. Untuk konten di pemerintahan akan diterapkan surat elektronik, sedangkan untuk komunitas akan diberdayakan komunitas kerajinan industri dan broadband learning center, agar masyarakat menjadi pembelajar menggunakan internet. Setelah target disepakati, maka disusunlah rencana implementasi untuk memastikan terlaksananya tahapan pekerjaan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Diskusi tentang rencana kerja, milestones, tolok ukur keberhasilan, resources, pembiayaan dan keselarasan dengan program kerja Direktorat di Induk Perusahaan dilakukan secara maraton. 
 

 Assesment terhadap penggunaan teknologi surat elektronik menunjukkan adanya risiko tidak bisa terimplementasi karena beberapa hal, terutama terhalang oleh peraturan terkait otentikasi dan otoritas tanda tangan digital di PEMDA.  
Tantangan untuk menjawab tuntutan situasi bisnis yang terdampak oleh perubahan industri saat ini dan masa depan dilakukan melalui konsultasi dengan Direktorat Enterprise. Akhirnya diperoleh jalan dengan bantuan BPPT yang juga punya komitmen untuk membantu Kapuashulu dalam penerapan teknologi, BPPT mendorong agar surat elektronik ini dapat diterapkan di lingkungan Kapuashulu. Beberapa hal terkait peraturan di Kapuashulu menjadi bidang kerja BPPT untuk bekerjasama dengan PEMDA dan DPRD Kapuashulu sehingga dapat menerima teknologi digital dalam proses kerjanya. GM Telkom bersama teamnya telah mengidentifikasi, menginisasi dan memfasilitasi terjalinnya kerjasama antar pihak sebagai mitra strategis untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah Perusahaan.


 Komitmen TELKOM dan BPPT di BPPT Jakarta (5 Juli 2013) oleh GM WITEL KALBAR di antaranya menyampaikan komitmen untuk bersama-sama membangun digital society di Kapuashulu. 
Komitmen ini juga merupakan kelanjutan MoU Kepala BPPT, Marzan A Iskandar dengan DIRUT TELKOM Rifnaldi Firmansyah mengenai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1 Februari 2012, yang antara lain memiliki pandangan yang sama bahwa pengembangan TIK ini menjadi faktor pemersatu yang bisa paling cepat direalisasikan untuk menyatukan NKRI. Ini merupakan hasil pembangunan hubungan  antar  pemangku  kepentingan  lintas  unit, bahkan antara Badan Usaha dengan Lembaga Negara  untuk  mendapatkan pandangan dan pendekatan menyeluruh dalam menghadapi isu maupun peluang dalam transformasi digital bagi Kapuas Hulu, dengan mempertimbangkan masukan/sudut pandang lainnya. 
 MoU ini dapat diimplementasikan secara beragam, sesuai dengan situasi dan kondisi di lokasi yang membutuhkan. 
TELKOM telah membuat strategi kemitraan yang bersifat strategik dan beragam untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan, khususnya dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi. GM WITEL KALBAR telah menyelaraskan strategi perusahaan dengan faktor-faktor eksternal yang mempunyai implikasi jangka panjang dengan memanfaatkan berbagai hal yang telah dicreate induk perusahaan maupun merintis kerjasama dengan pihak terkait.

 

Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau

Menggerakkan pasukan di Putussibau agar semangatnya sama dengan komitmen ternyata disambut positif. 
Dalam rangka digital society ini juga dimanfaatkan untuk membangun lingkungan kerja yang mendorong tim Putussibau untuk lebih terbuka mendiskusikan hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi atau alternatif dan mendorong mereka keluar dari zona nyaman.  Muncul berbagai ide seperti memanfaatkan halaman kantor untuk wifi corner, membersihkan kantor agar lebih cerah tampilannya, menambah koneksi link Putussibau - Pontianak, menempatkan personil organik di Putussibau, bekerjasama dengan pemda dan aparat dalam menjaga keamanan alat produksi di Putussibau.  

Lihat semangatnya ...

Akhirnya BLC Nangabadau juga bisa ON, dengan menumpang radio di tower TELKOMSEL, setelah bersama-sama meningkatkan kapasitas radio 8 hop dari Putussibau menuju Pontianak (sebagian sudah optik). Dalam program BLC ini telah dimanfaatkan sumber daya yang ada di seluruh stakeholder dalam mencapai visi perusahaan, termasuk CDC dan Drektorat Enterprise dan Direktorat Consumer. 
 


Broadband Learning Center Nangabadau, 10 PC + internet untuk masyarakat terdepan. (15 Sept 2013). GM WITEL Kalbar telah mengambil  peran  signifikan  dalam  mengomunikasikan  pentingnya  ekosistem global/digital  dan  cara  pemanfaatannya  sehingga  dapat  memberikan  dampak  positif pada produktivitas dan bisnis masa depan. Penerapan teknologi digital ini juga dilakukan pada balai sentra kerajinan Kabupaten Kapuashulu, dengan pemasangan wifi di lokasi tersebut, sehingga dapat diberikan pelatihan pengelolaan Balai Sentra dengan berbasis internet dapat dilaksanakan. 



GM Witel Kalbar juga memberikan nilai tambah bagi bisnis, fungsi dan/atau penawaran jasa/produk dalam menanggapi masalah di Kabupaten Kapuas Hulu. Tentu saja salah satu sisi dari kegiatan ini adalah bisnis. Deal Penyediaan e-Office untuk Pemerintahan Kapuashulu adalah pembuka kerjasama perusahaan dengan pemerintahan di Kabupaten Kapuashulu. 



Launching Putussibau Digital Society oleh Komisaris Utama TELKOM Komisaris Utama Telkom Jusman Syafii Djamal, Deputy BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Tatang A Taufik. Ini menunjukan bahwa sumber
daya yang berasal dari internal TELKOM dan eksternal perusahaan (BPPT) telah dapat digerakkan untuk mengamankan pencapaian program strategis perusahaan.

Kemajuan kebutuhan internet ini semakin nampak ketika TELKOM membuat tenda untuk WIFI Corner di Kantor TELKOM Putussibau. Dalam waktu 2 minggu, kita menambah jadi dua tenda, dan akhirnya sebulan jadi 4 tenda karena antusiasnya masyarakat.

Jika Putussibau di tengah Pulau Kalimantan saja sudah bisa mencapai Digital Society, harapannya di kota-kota lainnya yang lebih berpotensi bisa menjadi Digital Society yang lebih baik, walaupun tentu saja di setiap daerah pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Selain kemauan PEMDA, Putussibau membutuhkan BPPT untuk mendorong Digital Societynya. Semoga ini menginspirasi dan memberi contoh untuk selalu melakukan upaya perbaikan, peningkatan, dan penyempurnaan melalui ide-ide inovatif untuk menyelesaikan tugas bagi perusahaan dan bagi pelanggan.