Sabtu, 12 November 2016

Taman BMX MONKASEL Surabaya

Di samping MONKASEL ada taman untuk bermain skateboard dan BMX. Di dekatnya ada patung suroboyo yang mengeluarkan air.. seperti singapura ya.  Papa foto-foto bersama Om Khotib dan mbah Blitar...





Kalau malam ini lampion nyala warna-warni, bagus bangeet.. Bu Wali pernah cerita kalau sambil naik perahu membahas Smart City bersama pak Suhono. keren...


Taman Skate BMX dekat patung suroboyo yang memancurkan air, dari seberang jalan.. mohon maaf, nggak pas fokus sih.


Di bawah monumen ada telapak kaki...  banyak juga telapak kaki orang TELKOM nya.

Tanri Abeng, Komisaris Utama TELKOM

Mas'ud Kamid, EGM TELKOM Jakarta

Triana, EGM TELKOM Jatim

Nur Endah Rini, TELKOM Surabaya.

Asep Hermawan, SM Bina Lingkungan TELKOM

Warif Maulidi, Deputi EGM TELKOM Surabaya

Laksma TNI HALIM A Hermanto, Komadan Lantamal V,

Juga banyak pejabat publik lain yang telapak kakinya menempel di bawah patung Suroboyo ini. 

Senin, 03 Oktober 2016

Silaturahim ke Ibu Bupati Kediri

Dalam rangkaian koneksi semua desa (330 desa) di Kabupaten Kediri dengan internet, mengantar GM Local Government menghadap ibu Bupati.




Senin, 26 September 2016

Bela Negara di KRI Banjarmasin

Mungkin yang tidak didapat oleh generasi sekarang adalah penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Ketika Pancasila menjadi dasar negara, adalah sangat penting memiliki program bagaimana menghayatinya dan mengamalkannya, entah dalam bentuk apapun. Jangan sampai Pancasila hanya sekedar diucapkan, atau bahkan tidak hapal. Semoga di generasi baru bangsa Indonesia tidak kehilangan makna Pancasila sebagai dasar negara.
 




Bela negara tentu tidak melulu tentang alat perang dan tentaranya, namun meliputi banyak hal dan dapat dilakukan dari mana saja. Namun sangat disyukuri, sempat mengenali alat pertahanan negara KRI Banjarmasin ini juga menambah wawasan bela negara. 

Rabu, 17 Agustus 2016

Memulai Smart City (3)

Apa sih ukurannya smart city ?
seberapa smart ?

Ukurannya :
*Kesiapan infrastruktur
*Penggunaan aplikasi yang mendukung operasional kota
*Pembentukan community
*Kolaborasi berbagai hal baru

Key Sukses Smart City:
* Pemimpin yang bervisi digital
* Jajaran SKPD yang menuangkan programnya dengan cara yang smart dan transparan.
* Mendidik masyarakatnya agar memanfaatkan teknologi yang disediakan agar kehidupannya lebih aman, nyaman dan berkesinambungan.




Minggu, 14 Agustus 2016

Jalan Sehat 5K BUMN @Surabaya


Apakah smart city melulu teknologi IT ? Tentu tidak.  Mengelola taman kota menjadi skate board dan bmx arena tentu juga bagian dari smart city. Membersihkan sungai menjadi nyaman untuk beraktivitas di atasnya juga bagian dari smart city. Mengelola lingkungan sehingga dapat menjadi wahana bagi warganya untuk berolahraga, jalan sehat misalnya, juga menjadi bagian dari smart city.

Iya, smart city adalah luas cakupannya, ya  IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA --lah :)  Ketika kita bicara sungai, maka termasuk di dalamnya adalah mengelola air agar tidak banjir, mengkoordinasikan pembersihan sampah, mengelola daerah bantaran sungai dan memakmurkan warga sekitar sungai. Diperlukan cara smart, termasuk bagaimana memanusiakan warga dengan memberikan rumah di tempat yang lebih layak. 

Smart city adalah semua upaya yang membuat kehidupan warganya aman, nyaman, lebih efektif, efisien dan berkesinambungan dalam menempuh kehidupannya, termasuk menjaga kesehatannya. Menjadi efisien jika kesehatan kita jaga dengan jalan sehat di lingkungan yang terkelola dengan baik.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Fiber Optik untuk Akses INTERNET

Pada saat penggunaan internet meningkat, maka yang dibutuhkan adalah infrastruktur yang bagus. Tembaga hanya mampu melewatkan data 64kbps melalui modem, selanjutnya dengan teknologi ADSL2+ tembaga mampu melewatkan data hingga 5Mbps. Namun dengan fiber optik, internet dapat dilayani hingga 100Gbps. Saat ini salah satu ISP di Indonesia sudah mampu menyediakan layanan 1Gbps, 5Gbps, hingga 10Gbps.

Modernisasi jaringan Lengkong Kertosono, dari tembaga ke fiber.



Modernsasi akses internet, dari kabel tembaga ke optik di Kediri.

Kamis, 11 Agustus 2016

Smart City Nusantara Award 2016


Smart City Nusantara (SCN) award diberikan oleh TELKOM kepada proponsi, kodya dan kabupaten yang telah siap menerapkan smart city dengan baik. Di tahun 2016, SCN award diberikan kepada DKI (tingkat propinsi), Bogor (tingkat Kotamadya) dan Kabupaten Kediri (tingkat Kabupaten). Award diberikan di Balaikota Bogor pada tanggal 11 Agustus 2016. Adapun kriterianya meliputi 4 hal: Connectivity, Content, Collaboration dan Community.  Para peraih award akan diberikan layanan sebagai berikut : 10 Access Point Wifi.ID Managed Service, Pustaka Digital, Udata Social Media Analytic dan QBaca CUG (Smart City Nusantara Community),



Gambar dari atas kiri : Mustika - Perwakilan Kab Kediri berbincang bersama Arya Bima - Walikota Bogor, Kadiskominfo Kota Bogor berbincang bersama GM Local Government TELKOM dan Mustika, GM Local Government - Mustika - GM Telkom Kediri.


Kabupaten Kediri memiliki 310 desa, dan alhamdulillah sudah terhubung dengan internet semuanya... sampai ke ujung dekat kawah Gunung Kelud.

Memulai Smart City (2)

Memulai Smart City ala Bogor

Pada tanggal 11 Agustus, TELKOM memberikan award kepada 71 pemerintahan yang telah memulai smart city. Untuk kategori Provinsi terpilih DKI Jakarta, untuk Kotamadya terpilih Bogor dan untuk Kabupaten terpilih Kediri. Adalah menarik ketika Walikota Bogor sebagai tuan rumah membahas bagaimana memulai smart city.  Link ini adalah rekaman paparan Arya Bima, walikota Bogor, yang memulai smart city dengan command center-nya lebih dulu.

Perkembangan masyarakat yang sedemikian pesat memaksa pemkot sebagai pelayan publik untuk bergerak cepat. Penting bagi kita untuk melakukan akselerasi. Harapannya adalah dengan teknologi. Tetapi kemudian pertanyaannya adalah sangat klasik... mulai dari mana ?




Pertama : Command Center, diyakini harus mulai dari rumahnya. Command Centernya dulu. Karena dari sini Walikota dan jajarannya memahami masalah kota. Command Center juga bisa diakses melalui gadget Walikota dan jajarannya. Setelah rumahnya ada, maka harus ada koneksi antara rumahnya dengan warga di lapangan, masalah terbesar sesuai dengan pelayanan publik yang paling dirasakan oleh masyarakat, kalau di Bogor adalah masalah kemacetan transportasi.

Yang kedua : sensing kemacetan angkutan jalan raya. Untuk mengatasinya kita "sensing" dulu, dimonitor. Akhirnya diputuskan pemasangan CCTV 24 jam. Pemantauan juga harus nyambung ke eksekusi di lapangan dengan DLLAJ dan Kepolisian.

Yang ketiga : transparansi fasilitas kesehatan. Berikutnya adalah kesehatan, kebutuhan tempat tidur, yang menyangga penduduk kabupaten. Butuh transparansi informasi kepada warga jumlah kamar yang tersedia. Sekarang jumlah kamar dipampang dan online bisa dilihat, per jenis kamar, agar warga bisa tahu.

Yang keempat : antisipasi bencana. Pembuatan KTP pohon yang memantau kesehatan pohon. Pohon ditandai dengan warna-warna yang menggambarkan kesehatan pohon.

Yang kelima : perijinan yang prosesnya transparan dan pasti waktunya. Sekarang bisa ditracking perijinan ada di meja siapa, ke depan semua bisa dikirim

Yang keenam : proses perencanaan dan transparansi anggaran. Serapan anggaran dan kondisi fisik pembangunan dapat dipantau oleh masyarakat.

Command Center Kota Bogor memiliki nama baru, SIMATA : Sistem Pemantauan Kota. Dengan TELKOM kita merah putih...



Rabu, 10 Agustus 2016

Memulai Smart City (1)

Pengantar

*draft*

Sebuah kota, sebagai area dengan komunitas yang banyak, tentu sudah memiliki sistem kehidupan. Mulai dari lalulintas, pendidikan, perijinan, tata ruang dan lingkungan, pemerintahan, kehidupan beragama, dan sebagainya. Sebuah multi sistem yang dijalankan oleh multi komunitas. Sistem ini tentunya telah berjalan, namun tantangannya adalah bagaimana sistem ini menjadi semakin efektif dan efisien sehingga penghuni kota merasa lebih aman, lebih nyaman dan kesinambungan kehidupannya semakin terjamin. Visi semacam ini dewasa ini dimasukkan dalam konsep yang dinamakan "smart city". Jadi smart city adalah sebuah kota yang kehidupan warganya menjadi lebih aman, lebih nyaman dan lebih berkesinambungan, dengan menerapkan "sesuatu" sehingga lebih efektif dan efisien. Smart city yang diterapkan di desa namanya menjadi smart village, yang diterapkan di kabupaten namanya menjadi smart region, yang diterapkan di provinsi namanya smart province, dan yang diterapkan oleh suatu negara kita sebut smart nations. Kalau kita balik, smart nations terdiri dari banyak smart province. Smart province terdiri dari banyak smart region, atau smart city. Smart city terdiri dari banyak smart village. Smart village terdiri dari smart cluster. Smart cluster terdiri dari beberapa smart family. Smart family meliputi smart people, smart home, smart tools, smart ....  dan semakin banyak smart yang ditempelkan.

Biasanya untuk kemudahan, smart city akan dikatikan dengan penggunaan teknologi IT. Mengapa demikian ? Karena yang mudah diukur. Akhirnya smart city ada yang mengukur dengan seberapa besar bandwidth internet yang digunakan oleh sebuah kota dan juga seberapa banyak aplikasi yang sudah dimiliki oleh sebuah kota. Walaupun ini tidak sepenuhnya salah, karena memang kebanyakan smart city mengandalkan teknologi IT untuk memudahkan kehidupan warganya, semoga nanti bahasannya bisa sampai ke sana.

Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa tidak semuanya membutuhkan teknologi canggih. Teknologi yang sudah ada, asalkan dapat diterapkan dengan baik juga akan membuat kota menjadi smart. Jadi teknologi tepat guna yang dibutuhkan untuk menjadi smart city. Dalam tulisan ini akan disampaikan bagaimana memulai smart city dengan frame yang sangat sederhana, yakni membangun smart city dengan memperhatikan tiga aspek : manusia, tata cara dan teknologi. Atau People, Procedure dan Technology. Bagaimana mendorong kombinasi tiga hal ini menjadikan sebuah kota sebagai smart city ?

Gambar 1. Frame Membangun Smart City

Dalam sebuah seminar yang membahas Smart City di Surabaya bulan lalu, salah seorang penanya menggebu-gebu bertanya kepada narasumber, "kota saya berdekatan dengan sebuah kota yang sangat smart - hampir semua award smart city diraih kota tetangga - saya jadi malu tinggal di kota saya. bagaimana kami harus memulai agar segera menjadi smart city ?"  Ini adalah pertanyaan yang menarik, karena hampir semua narasumber memaparkan implementasi dan manfaat smart city di masing-masing kotanya, tanpa menceritakan bagaiaman memulainya.


Warga tinggal SMS atau telepon, sampah diambil


Minggu, 31 Juli 2016

Menghidupkan Kediri, menghidupkan smart city



Kediri kota, merupakan kota yang dinamis, baik siang maupun malam.
Alhamdulillah, internet di seluruh desa dan seluruh kecamatan sudah bisa disediakan TELKOM dengan fiber optik.

City Branding

Bersama Prof Rhenald Kasali, dalam peluncuran City Branding Kediri


City Branding merupakan perangkat pembangunan kota/kabupaten dan provinsi untuk meningkatkan daya saing berbasis identitas/ karakteristik wilayah. Ini merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing kota dengan label identitas. Di Indonesia, city branding berdasarakan pada UU no 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU no 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025, dan UU No 26/2007 tentang Penataan Ruang.


Kediri City Branding 

Apa itu ? 
HARMONI KEDIRI, THE SERVICE CITY
Harmoni Kediri mewakili identitas lokal warga Kediri dan The Service City sebagai kota dengan industri jasa yang potensial.


Mengapa ?
City Branding diterapkan untuk meningkatkan daya saing.

Di Mana ?
Harmoni Kediri: The Service City akan dimulai dari Kota Kediri, Karesidenan, Regional dan akan terus meluas hingga ke internasional.
Bagaimana ?
City Branding Kediri sejalan dengan Jatimnomics yang merupakan konsep multisinergi Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Pemerintah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk warga kota untuk berpartisipasi. Tiga hal utama yang dilakukan adalah menemukan identitas kota, petlibatan dan kerjasama dengan pihak non-pemerintah serta tindak lanjut dari konsep yang telah dibentuk bersama.
Siapa ?
City Branding Kediri ditujukan kepada warga di dalam dan di luar kota Kediri, serta bagi pebisnis atau investor yang tertarik dengan potensi bisnis di kota Kediri.
Kapan ?
City Branding sudah mulai dikonsepkan tahun 2015 dan diluncurkan pada Juli 2016 bersamaan dengan peringatan HUT Kota Kediri.




INDUSTRI Perdagangan dan Jasa Kota Kediri :
Pabrik gula Pesantren Baru di bawah PTPN X, pabrik rokok PT Gudang Garam yang menyerap 36k tenaga kerja, kerajinan tenun ikat dengan motif bunga dan warna yang terang, budidaya ikan cupang, industri tahu takwa, industri gethuk pisang,
Perdagangan kota Kediri ramai di Pasar Setono dan Pasar Pahing, Pasar Grosir Ngronggo. 
Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoran juga cukup maju.  

Walikota Kediri bersama Rhenald Kasali telah mengidentifikasi, menginisasi dan memfasilitasi terjalinnya kerjasama antar pihak sebagai mitra strategis untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah kota Kediri. Situasi dan tren bisnis global telah menjadi pertimbangan dalam peningkatan daya saing dan nilai tambah kota Kediri.  Dengan City Branding maka seluruh elemen yang ada di Kota Kediri bergerak secara harmoni untuk sesuatu yang menjadi harapan bersama - selaras dengan gerakan dari Provinsi Jawa Timur.  Semoga sukses. 

(Harmoni Kediri, Juli 2016)

Sabtu, 21 Mei 2016

WICO Prigi : Menggenggam Dunia












Emil E Dardak sangat memperhatikan kemajuan daerahnya. Beliau mendorong semua daerah terakses internet yang cukup, termasuk Prigi.