Sabtu, 26 April 2025

Bangkok semangat pagii....

Bangkok berbenah....


Di Bangkok, penggunaan **tiang bersama (shared poles)** untuk telekomunikasi (seperti kabel telepon atau internet) dan listrik cukup umum, terutama di area perkotaan yang padat. Berikut beberapa poin penting terkait praktik ini:

### 1. **Regulasi dan Standar**
   - Pemasangan tiang bersama di Bangkok biasanya diatur oleh **Provincial Electricity Authority (PEA)** dan **Bangkok Metropolitan Administration (BMA)**.  
   - Standar teknis harus memenuhi persyaratan keselamatan, seperti jarak aman antara kabel listrik dan telekomunikasi untuk menghindari interferensi atau risiko sengatan listrik.

### 2. **Tujuan Penggunaan Tiang Bersama**
   - **Menghemat ruang**: Jalanan di Bangkok seringkali sempit, sehingga tiang bersama mengurangi "visual clutter" dari banyak tiang terpisah.
   - **Efisiensi biaya**: Perusahaan telekomunikasi (seperti True, AIS, atau TOT) dapat berbagi infrastruktur dengan PLN setempat.

### 3. **Tantangan**
   - **Kepadatan kabel**: Di beberapa area, tiang terlihat penuh dengan kabel yang bertumpuk (baik listrik, telepon, atau internet), yang kadang disebut "spaghetti wiring". Ini bisa meningkatkan risiko gangguan teknis atau kecelakaan.
   - **Pemeliharaan**: Koordinasi antara penyedia layanan diperlukan untuk perbaikan atau upgrade infrastruktur.

### 4. **Proyek Penataan Ulang**
   - Pemerintah Bangkok pernah melakukan proyek **"Underground Cable"** untuk memindahkan kabel listrik dan telekomunikasi ke bawah tanah di area tertentu (seperti jalan utama atau distrik bisnis), tetapi belum mencakup seluruh kota.

### 5. **Contoh Lokasi**
   - Area dengan tiang bersama sering ditemui di **jalan kecil (soi) di distrik seperti Sukhumvit, Silom, atau Chatuchak**. Sementara di daerah modern (seperti Sathorn atau Ratchadaphisek), kabel lebih banyak dialihkan ke bawah tanah.

Berikut adalah **spesifikasi umum tiang beton (concrete pole)** yang digunakan untuk **listrik dan telekomunikasi** di Bangkok, Thailand, berdasarkan standar yang berlaku:  

### **1. Material & Standar**  
- **Bahan**: Beton bertulang (reinforced concrete) atau beton pratekan (prestressed concrete).  
- **Standar**:  
  - **Thailand Industrial Standards (TIS)**: TIS 443-2539 (untuk tiang listrik beton).  
  - **PEA (Provincial Electricity Authority)**: Memiliki spesifikasi sendiri untuk tiang distribusi listrik.  
  - **BMA (Bangkok Metropolitan Administration)**: Persyaratan tambahan untuk pemasangan di area perkotaan.  

### **2. Dimensi & Beban**  
| **Tipe Tiang** | **Tinggi (m)** | **Diameter Atas/Bawah (cm)** | **Beban Maksimum (kg)** | **Penggunaan** |
|---------------|--------------|----------------------------|------------------------|--------------|
| **Tiang Listrik (PEA)** | 9 - 12 | 15 - 30 | 300 - 800 | Distribusi listrik tegangan rendah (LV) |
| **Tiang Telekomunikasi** | 6 - 9 | 12 - 20 | 150 - 400 | Kabel telepon/fiber optik |
| **Tiang Gabungan** | 9 - 12 | 20 - 35 | 500 - 1000 | Listrik + telekomunikasi |

### **3. Fitur Tambahan**  
- **Lubang & Braket**: Dilengkapi dengan braket logam untuk pemasangan kabel listrik dan telekomunikasi.  
- **Jarak Antar Kabel**:  
  - Kabel listrik dipasang di **bagian atas** (min. 3,5 m dari tanah).  
  - Kabel telekomunikasi dipasang di **bagian bawah** (min. 2,5 m dari tanah).  
- **Lapisan Anti-Korosi**: Tiang beton biasanya dilapisi untuk ketahanan terhadap kelembaban tropis Bangkok.  

### **4. Kelebihan Tiang Beton di Bangkok**  
✔ **Tahan lama** (umur 30-50 tahun).  
✔ **Stabil** untuk menahan beban kabel listrik & telekomunikasi.  
✔ **Minim perawatan** dibanding tiang besi/baja.  

### **5. Prosedur Pemasangan**  
1. **Penggalian** kedalaman 1,5 - 2 m untuk fondasi.  
2. **Penyangga sementara** sampai beton mengering (jika tiang baru).  
3. **Pemasangan cross-arm** (untuk listrik) dan braket kabel.  


- **PEA (Provincial Electricity Authority)** → [www.pea.co.th](https://www.pea.co.th)  
- **Metropolitan Electricity Authority (MEA)** → [www.mea.or.th](https://www.mea.or.th)  

Jumat, 21 Februari 2025

Kupang - Muemere - Kaledera - Ende - Labuhanbajo

Selamat ultah pak Herlan. @ Kupang, 19 Feb 2025.
"Pati Ka Dua Bapu Ata Mata" adalah ungkapan dalam bahasa Ende-Lio, suku yang mendiami wilayah Ende, Flores.  "Pati" = Mati, "Ka Dua" = Tidak ada dua (tidak bisa diulangi), "Bapu" = Bapak, "Ata Mata" = Orang yang sudah meninggal, Jadi, secara harfiah, "Pati Ka Dua Bapu Ata Mata" berarti "Kematian itu tidak ada duanya, orang yang sudah mati tidak akan hidup kembali."
Makna Filosofis: Ungkapan ini sering digunakan sebagai nasihat kehidupan, yang mengingatkan bahwa hidup hanya sekali, dan seseorang harus menjalani hidup dengan baik karena kematian tidak bisa diulang atau diperbaiki.
Ungkapan ini juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Ende-Lio, yang sangat menghormati leluhur dan memiliki filosofi kuat tentang kehidupan dan kematian.










 Melihat keindahan kehendakNYA. Kaldera vulkanik yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik besar yang menyebabkan runtuhnya bagian puncak gunung berapi. Terlihat lapisan-lapisan tanah yang seperti kue legit ..
Kaldera ini sekarang berupa tiga danau yang bisa terlihat dari puncak, yang sering berubah warna akibat kandungan mineral, gas vulkanik, dan kondisi kimia di dalamnya. Warna yang sering muncul adalah:
Tiwu Ata Polo (merah/coklat tua/hitam) menurut warga dipercaya sebagai tempat arwah orang jahat, Tiwu Ko'o Fai Nuwa Muri (biru/toska) sebagai tempat arwah anak muda yang meninggal, Tiwu Ata Mbupu (hijau/putih) sebagai tempat arwah orang tua yang telah meninggal.


dilarang tidur di bawah kolong truk ya..

pantai ende


Ende, mungkin ini salah satu kota kenangan Bung Karno. Ini adalah rumah tempat Ir. Soekarno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1934–1938.  Menurut teman-teman Ende, ada pohon Sukun di Taman Renungan Bung Karno, tempat yang konon menjadi inspirasi awal bagi konsep Pancasila. Tapi karena tidak bisa masuk taman, tidak sempat foto di bawahnya. Pohon sukun-nya bercabang lima, memang yang di sini sudah diganti dengan pohon sukun yang baru, namun masih tetap memberi kesan tersendiri.




menengok labuhanbajo, jangan lupa es krim dan sayur daun kelor di la moringa

Jumat, 14 Februari 2025

Halo Semarang

semangat mas Tri

Dr Aghus
Prof Iwan

Menjaga terus semangat belajar di Program Doktor Sistem Informasi Universitas Diponegoro.

Sabtu, 11 Januari 2025