Minggu, 01 Agustus 2021

Akhirnya Terpapar Covid-19 Juga

Akhirnya aku jadi penyintas Covid setelah awalnya diperoleh hasil PCR Genre RDRP 38 dan Genre HELICASE 36. Namun aku beruntung karena sudah mengikuti program vaksinasi, Vaksin Sinovac 1 25 Mar 21 dan Vaksin Sinovac 2 28 Apr 21.
Setiap hari aku naik sepeda ke kantor, ditambah dua tiga putaran di sekitar lapangan Merdeka dan melintas Gaharu sambil lihat-lihat instalasi kabel internet. Dapatlah jarak 4.5 sampai 8 km. Masuk kantor jam 7.40 persiapan agenda sharing knowledge dengan jadwal jam 08.00.
Sepedaku merk Song of Youth, bukan mau promosi, tapi cocoklah menurut aku. Toh yang penting olahraganya, sepedanya nomor sekian 😊.

Lihat tentang Song of Youth di sini 
https://www.youtube.com/watch?v=_jSyt8nL6Og 
https://www.youtube.com/watch?v=ZqDFdiaVgdI


Seperti Tetanus dan Cacar aku yakin kita butuh vaksin untuk Covid-19. Karena itu aku menyambut gembira ketika mendapat kesempatan vaksin. 


Namun, kehendak Tuhan yang terbaiklah yang akan terjadi. Saat akan perjalanan dari Medan ke Surabaya yang mempersyaratkan PCR negatif, ternyata hasilnya positif. 
Hal yang penting adalah segera memberitahukan ke rekan-rekan yang kontak erat, yang mungkin tertular juga sehingga mereka akan waspada. 



Ini di hari pertama setelah positif covid, saya terapi pakai minyak kayu putih. Awalnya batuk  berkepanjangan, uap minyak rasanya tersedot ke paru-paru. Beberapa kali saya ulang  lama-lama lebih ringan dan tidak batuk lagi.

Isolasi mandiri— sesuai saran dokter agar tidak menular dan bisa fokus penyembuhan saya ikuti program isolasi mandiri.

Bekal isolasi mandiri :

Alat monitor isolasi mandiri :

Mesti kontak dokter dan ikuti sarannya. Saya dirujuk ke dokter paru dengan vicon. Akhirnya dikasih obat dari dokter paru.

Bekal isolasi mandiri juga dapat dari teman-teman yang dengan kebaikannya mengirimkan berbagai macam hal ke kamar.

Mula-mula kena covid itu resah. Karena ada yang baik-baik saja, juga ada yang parah.  Sebagai penyaluran keresahan, kutulis surat wasiat dan dititipkan ke teman-teman dekat, kok rasanya lebih plong ...

Berjemur, berolahraga ringan, menjadi aktivitas setiap hari ... pokoknya bisa keluar kamar isolasi, untuk mensyukuri bahwa masih diberi kesempatan menikmati limpahan udara segar dan hangatnya cahaya matahari.


Tentu berdoa ya.. semakin menyadari, kita nggak ada apa-apanya, baru diganggu sedikit saja kok sudah sakit luar biasay. tetap yakin bahwa Allah akan memberi jalan terbaik.

dan makan yang banyak

Makan yang banyak dan minum obat 

dan jangan lupa tetap kontak dengan orang-orang tersayang.
Ini juga yang saya lakukan ... mungkin beda-beda setiap orang ya. tapi minum yang banyak menjadi hal yang penting



Olahraga disinari matahari pagi


Berjemur, agar menyerap banyak UVD sekalian buka baju.



Pemandangan malam hari dari jendela kaca kamar.







Alhamdulillah setelah 8 hari mendapat kabar sudah negatif




Tidak ada komentar:

Posting Komentar