Serat kristal fotonik ( PCF ) adalah kelas serat optik berdasarkan sifat kristal fotonik . Ini pertama kali dieksplorasi pada tahun 1996 di University of Bath, Inggris. Karena kemampuannya untuk membatasi cahaya dalam inti berongga atau dengan karakteristik pengurungan yang tidak mungkin dilakukan pada serat optik konvensional, PCF kini menemukan aplikasi dalam komunikasi serat optik , laser serat , perangkat nonlinier, transmisi daya tinggi, sensor gas yang sangat sensitif, dan lainnya. daerah. Kategori PCF yang lebih spesifik meliputi serat celah pita fotonik (PCF yang membatasi cahaya dengan efek celah pita), serat berlubang (PCF yang menggunakan lubang udara pada penampang melintangnya), serat berbantuan lubang (PCF yang mengarahkan cahaya melalui inti konvensional dengan indeks lebih tinggi dimodifikasi dengan adanya lubang udara), dan serat Bragg (serat celah pita fotonik yang dibentuk oleh cincin konsentris film multilapis). Serat kristal fotonik dapat dianggap sebagai subkelompok dari kelas serat optik berstruktur mikro yang lebih umum , di mana cahaya dipandu oleh modifikasi struktural, dan tidak hanya oleh perbedaan indeks bias. Serat ini dapat memiliki inti berongga dan dikenal sebagai serat inti berongga. Wikipedia.
Ternyata PCF ini juga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai sensor. Photonic sebagai sensors banyak dikembangkan di berbagai bidang, seperti di medical sector, chemical industry, agriculture & food, environment, defense & security, automotive & aerospace, dan advanced material. Sementara, photonic sebagai optical communication sudah berkembang luar biasa sebagai media high speed data transfer. Bentuknya dapat berupa Sistem Komunikasi Serat Optik, Sistem Komunikasi Kabel Laut, atau di bidang akses sebagai optical distribution network (ODN).
Hari ini waktunya belajar tentang PCF sebagai sensor untuk mendeteksi polutan di lingkungan. Alhamdulillah, kesempatan langka ini datang ketika diminta sebagai pendamping dalam program doktoral di salah satu perguruan tinggi terbaik di bidang pertanian. Walau belum jadi doktor, kesempatan diskusi bersama beliau dua profesor ini tidak ingin disia-siakan. Ini membuat mulai berpikir ulang, apakah material di sekitar kita sudah maksimal penggunaannya. Kembali lagi, betapa Allah menciptakan semuanya penuh dengan manfaat. Kita perlu menggalinya.
Update : dalam kesempatan berkunjung di WMC Barcelona Feb 2024 ternyata memang fiber optik yang sudah tergelar itu dapat dijadikan sensor dengan memperhatikan polychromatic-nya. Didemokan ketika kereta (-keretaan) lewat, sinyal polychromaticnya berubah, diceritakan juga ketika suhu berubah ada perubahan polychromaticnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar